Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Gambar Produk 1
Jasa Desain Kaos, Desain Batik , LOGO dan desain grafis lainya
Email : mastertracer69@gmail.com

Strategi Membangun Relationship Hubungan Kerja Yang Baik Dengan Rekan Kerja

strategi-membangun-relationship-hubungan-kerja-yang-baik-dengan-rekan-kerja
Strategi Membangun Relationship Hubungan Kerja Yang Baik Dengan Rekan Kerja - strategi-membangun-relationship-hubungan-kerja-yang-baik-dengan-rekan-kerja
Kolaborasi yang hebat tidak pernah lahir secara instan,tapi butuh proses dan pemahaman. Siapa yang tak kenal lionel messi? kiprahnya di lapangan hijau jelas tidak perlu disangsikan. Ujung tombak klub Barcelona ini begitu piawai mengabrak-abrik jantung pertahanan lawan dengan eksekusi yang mematikan. Ketajaman dan kreativitasnya yang kerap mengancam gawang lawan merupakan paduan skill dan determinasi tingkat tinggi.  Padahal, dia adalah sesosok pria yang bisa disebut berpostur mungil-bagi ukuran pemain sepapkbola propesional. Apakah messi benar-benar sehebat itu?

Bagaimana seorang messi di tim nasional dengan banyak nama besar di dalamnya-bisa sukses? Sehebat apapun skill, kreativitas, bahkan stamina messi, diatak akan sanggup untuk menandingi kemampuan sebelas orang yang tergabung dalam satu kesatuan yang kompak-apalagi selama 2x45 menit. Paduan skill dan determinasi tingkat tinggi yang dimiliki messi bukanlah jaminan untuk menjadikannnya bintang di lapangan. Itu masih belum cukup.

Ada satu hal penting yang dibutuhkan untuk membuat semuanya jadi mungkin : Kerjasama yang solid dengan pemain lain dalam satu tim. Tapi, kolaborasi ataupun kerjasama tidak lahir begitu saja.
Butuh proses dan pemahaman sejalan dengan waktu.  Pergerakan messi di lapangan dengan manuver-manuver gesitnya tidak mungkin bisa dimengerti oleh andres iniesta, xavi, atau rekan satu tim yang lain jika mereka tidak saling memiliki pemahaman dan hubungan yang kuat. Dan mereka membangunnya bukan hanya di lapangan, tapi juga di luar lapangan.

Kerja lebih optimal
Sepakbola memang berbeda dari dunia kerja.Namun, seperti di sepakbola, membangun relationship yang kuat juga wajib hukumnya di dunia kerja. Tempat kerja membutuhkan orang-orang yang sadar akan peran dan tanggung jawab masing-masing serta selalu berusaha untuk memberikan kemampuan terbaik. Memang, ada juga pekerja yang tidak terlalu peduli dengan lingkungannya, melainkan hanya fokus pada tugas dan kompensasinya. Namun,ternyata lebih banyak orang yang tidak bisa bekerja secara optimal bila mereka merasa tidak nyaman dengan lingkungannya, terutama lingkungan sosial-psikologisnya.

Apa yang terjadi jika hubungan anda di tempat kerja buruk? Mungkin anda akan berusaha untuk menghindari adanya interaksi, bertemu, bahkan berpapasan dengan orang yang memiliki masalah hubungan dengan anda. Mungkin juga akan membuat anda selalu datang pas waktu kerja di mulai, dan segera pulang pada waktunya. Bagi anda yang masih mengedepankan tanggung jawab, mungkin anda masih berpikir untuk tetap menjalankan tugas atau kewajiban saja- sekalipun mungkin sekedar asal sesuai dengan yang diharapkan, tanpa upaya untuk menunjukkan hasil yang maksimal.

Namun, cepat atau lambat akan terasa bahwa pekerjaan karir anda jadi kurang optimal dan banyak waktu serta usaha yang tidak efektif.  Belum lagi bila ternyata anda dan rekan-rekan satu tim harus bekerja bersama-sama, akan selalu ada perang dingn atau bok waktu yang setiap saat siap meledak.
Hal ini jelas merugikan. Misalnya :

Secara pribadi : Perhatian dan emosi anda akan lebih banyak ‘disibukkan’oleh konflik yang dihadapi. Otomatis, energi anda untuk bisa fokus dan menampilkan performa kerja yang terbaik jadi berkurang sehingga hasil kerja pun tidak optimal. Dan tentunya, ketidak nyamanan ini bisa memunculkan keinginan untuk terus menghindar, bahkan pindah kerja.

Sebagai tim :  Adanya konflik antara anda dan rekan kerja akan membuat komunikasi dan interaksi menjadi terhambat. Otomatis, kelancaran proses kerja juga terhambat sehingga hasil akhirnya tidak optimal. Bila hal ini terus terjadi, efeknya bisa menyebabkan turunnya produktivitas yang mengarah pada kerugian bagi perusahaan atau bisnis yang dijalankan.

Ciptakan kenyamanan
Sebaliknya, jika relationship anda di kantor bagus, maka akan ada banyak benefit yang bisa anda dapatkan. Seperti

Secara pribadi : Apabila anda merasa nyaman, maka energi anda tidak tersita untuk urusan sosial sehingga bisa lebih fokus pada pekerjaan karir dan tanggung jawab. Secara kognotif , anda bisa memiliki kemampuan yang lebih baik, lebih bisa berpikir.  Dan, bila didukung oleh kemampuan komunikasi yang baik, maka pekerjaan juga akan lebih efektif dan relatif lebih cepat diselesaikan.

Sebagai tim : Hubungan yang baik antara anda dan rekan kerja otomatis akan membuat sistem kerja menjadi lebih lancar. Bahkan, mungkin bisa memancing munculnya bakat-bakat yang sebelumnya tidak terlihat. 

Akan terbentuk suatu sinergi yang bisa membuahkan hasil kerja yang tidak bisa tercapai bila bekerja sendiri-sendiri. Tidak ada energi kelompok yang terbagi, karena tidak ada konflik personal di antara para anggota tim.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa membantu terciptanya relationship yang baik di tempat kerja

1.Kenali jenis bisnis dan budaya perusahaan
Perusahaan tertentu bisa menuntut gaya serta cara interaksi dan komunikasi yang berbeda dari anda.Meskipun demikian, bukan berarti anda tidak bisa menjadi diri sendiri.Anda hanya perlu sedikit berusaha untuk menyesuaikan diri dengan cara dan gaya perusahaan.

2. Bina hubungan sosial yang baik di kantor
Anda bisa mencobanya dengan menyapa rekan kerja dan sesekali berbincang-bincang tentang hal di luar urusan kerja- misalnya, tentang hobi sehingga terbina kedekatan,keakraban, dan komunikasi yang baik. Kebiasaan ini juga bisa membuat anda saling lebih mengenal dan memahami sehingga konflik bisa dihindari. Bila konflik tetap terjadi pun lebih mudah diatasi dengan baik.

3. Kenali diri anda dan orang lain, lihat persamaan dan perbedaannya.
Hal ini bisa membuat anda lebih menyadari cara yang tepat untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.Hargai jarak sosial yang anda harus jaga dengan orang lain,karena ada orang yang lebih suka adanya jarak dan komunikasi yang lebih formal.

Kelola konflik
Berinteraksi dengan rekan kerja pasti tidak selamanya akan selalu lancar jaya. Masalah ataupun konflik bisa terjadi kapan saja. Tapi , anda bisa mencegahnya, diawali dengan mindset yang tepat. Biar bagaimanapun, semua pekerjaan mengarah pada tujuan yang sama sehingga segala hal yang mungkin terkesan bertentangan atau berbeda perlu dikembalikan kepada tujuan dan kepentingan perusahaan.

Berikut adalah hal yang perlu anda perhatikan :

1.Pertahankan cara berpikir yang bersifat menyeluruh (visi, misi, dan sasaran perusahaan).
Hindari sudut pandang dan pemikiran yang terlalu personal atau hanya memikirkan kepentingan pribadi/divisi.  Hal ini akan membuat semua orang merasa berada di pihak yang sama dan perbedaan yang muncul akan teratasi dengan mengutamakan kepentingan perusahaan. Sudut pandang yang sempit hanya akan memunculkan sikap egois yang akan menghambat prosuktivitas bersama.

2. Di tempat kerja, semua orang hanya berusaha melakukan pekerjaannya.
Pemikiran seperti ini bisa membantu anda untuk mencegah adanya konflik yang bersifat personal.
Bila ada perbedaan pendapat tentang keputusan atau tindakan , maka yang menjadi masalah adalah keputusan atau tindakannya, bukan orangnya.

3. Hati-hati dengan kebiasaan bercanda.
Dalam kondisi dan tingkat yang tepat, bercanda bisa membuat suasana jadi ‘cair’ dan relaks serta membantu orang untuk bisa melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda. Namun, bila tidak berhati-hati , bercanda malah bisa mengarah kepada konflik yang bersifat pribadi. 

4. bila menemukan perbedaan, sebaiknya diperjelas
Apa yang mendukung munculnya perbedaan tersebut? Apakah memang hal yang penting dan mendasar, atau hanya terkait dengan atau gaya yang sifatnya superfisial (tidak esensial)? Bila memang demikian , fokuskan diskusi pada tujuan dan hal yang mendasar telebih dulu.

5. bila menyangkut perbedaan sudut pandang
Cobalah untuk benar-benar memahami sudut pandang orang lain dan lebih melihat persamaan tujuannya sebelum mengevaluasi dan menjelaskan sudut pandang anda. Sehingga, konsekuensi bisa dibahas bersama sebelum memutuskan sesuatu.

6. perbedaan peran, posisi, dan divisi
Bisa juga menimbulkan konflik karena adanya perbedaan kepentingan dan tututan pekerjaan. Bila berhadapan dengan rekan dengan posisi yang sama, bisa dilakukan diskusi dengan mempertimbangkan pengaruhnya terhadap perusahaan.

Mana yang lebih di dahulukan, dan apakah bisa dikombinasikan ? Bila berhadapan dengan bos, jelaskan, kepentingan anda dan pengaruhnya sehingga bos akan memutuskan mana yang konsekuensinya lebih bisa dipertanggung jawabkan.

Yang perlu anda ingat, konflik merupakan hal yang wajar muncul di dalam keberagaman. Kemunculannya memang tidak selalu bisa dicegah, jadi pastikan untuk bisa diminimalkan. Dan bila hal itu terjadi, yang perlu dilakukan adalah memastikan bahwa anda bisa menanganinya dengan tepat. Oleh karena itu, manajemen konflik menjadi penting untuk menghindari pengaruhnya pada produktivitas perusahaan secara keseluruhan

Baca Juga Artikel Menarik Lainnya

Cara membuat dan menyajikan presentasi yang bagus dan menarik
tips sukses cara menghadapi tes psikotes dan wawancara ( interview ) agar lulus seleksi